Senin, 21 Januari 2013

Etika bisnis dalam bidang Kewirusahaan


Manusia dalam hidupnya tidak lepas dari kebutuhan. Kebutuhan manusia tidak terbatas padahal alat pemenuhannya terbatas. Manusia tidak akan ada puasnya, sebagaimana disebutkan manusia sebagaia makhluk ekonomi itu tidak akan memiliki rasa puas. Satu keinginana telah terpenuhi , maka keinginan lainnya akan bermunculan dan manusia akan berusaha mendapatkannya untuk memenuhi kebutuhannya tersebut. Terdapat beberapa tingkatan kebutuhan manusia, dari kebutuhan primer, sekunder hingga tersier. Kebutuhan primer merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi manusia saat itu juga.
Sedangkan kebutuhan sekunder dan tersier merupakan kebutuhan pelengkapnya. Manusia memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan primernya untuk bertahan hidup, tanpa adanya pemenuhan kebutuhan primer manusia tidak akan mampu bertahan hidup, contoh kebutuhan primer antaralain makanan, sandang dan papan . Dalam berbisnis, tidak semua orang melakukan dengan seenaknya, tentu terdapat etika-etika tertentu yang mengikatnya dan menuntunnya. Etika etika ini akan menyertai kita dalam berbisnis dengan baik. Maka dari itu kita perlu mempelajarinya dan mengamalkannya dalam kehidupan berbissis kita sehari-hari. Etika dalam berbisnis ini sangat mempengaruhi prospek kita kedepannya. Semakin jauh bisnis yang kita lakukan semakin besar pula etika yang harus kita pegang atau kita miliki. Karena etika inipun menyangkut kenyamanan kita dalam berbisnis (bagi partner kita atau rekan bisnis kita dan bagi diri kita sendiri). Untuk mengetahui lebih dalam bisnis dan etika bisnis, tulisan ini bermaksud akan menguraikan penjelasan mengenai dunia dan penjelasan bisnis serta etika dalam berbisnis.
1. Pengertian Bisnis
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata “bisnis” sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya-penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan.
2. Aspek-Aspek Bisnis
Terdapat aspek-aspek tertentu dalam dunia bisnis, antara lain:
a. Kegiatan individu atau kelompok
b. Penciptaan nilai
c. Penciptaan barang dan jasa
d. Keuntungan melalui transaksi
 Elemen dari sebuah bisnis yaitu:
a. Capital (Uang)
Untuk memulai sebuah bisnis, pasti dibutuhkan modal. Modal yang paling utama adalah uang. Untuk membeli peralatan, untuk penggajian, bahkan keuntungan yang nyata diperoleh adalah uang. Maka dari itu kita harus pintar pntar dalam melihat atau mencari peluang yang akan menghasilkan uang.
b. Materials (Bahan-Bahan)
Disini, setelah modal tercukupi maka memulai untuk menentukan bahan-bahan yang akan dipakai. Yang merupakan faktor produksi yang nantinya diolah untuk menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan konsumen
c. SDM(Sumber Daya Manusia)
Disini sangat dibutuhkan kualitas tinggi dan kompetitif
d. Managment Skill (Keterampilan manajemen)
Sesuai dengan prosedur dan tata kerja manajemen

3. Tujuan Bisnis
Tujuan bisnis merupakan hasil akhir yang ingin dicapai oleh para pelaku bisnis dari bisnis yang mereka lakukan dan merupakan cerminan dari berbagai hasil yang diharapkan dapat dilakukan oleh bagian-bagian organisasi perusahaan (produksi, pemasaran, personalia, dll) yang akan menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Dengan demikian, tujuan bisnis antaralain:
a. Profit (keuntungan)
b. Growth (pertumbuhan)
c. Continuity (berkesinambungan)
d. Stability (stabilitas)
e. Public Service (pelayanan umum)
f. Will Fare (sejahtera)
Orientasi Bisnis ada 2:
a. Profit (mencari keuntungan)
Dalam berbisnis orang mana yang tidak ingin untung, semua orangpasti ingin mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Maka dari itu dalam berbisinis mereka akan melakukan apapun yang terbaik untuk mendapatkan keuntungan dari bisnisnya tersebut.
b. Nonprofit (tidak mencari keuntungan)
Dalam jangka panjang, tujuan yang ingin dicapai tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumen, namun terdapat banyak hal yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam bisnisnya, diantaranya:
a. Market standing
Marketing standing yaitu penguasan pasar yang akan menjadi jaminan bagi perusahaan untuk memperoleh pendapatan penjualan dan profit dalam jangka panjang.
b. Innovation
Innovation yaitu inovasi dalam produk (barang atau jasa) serta inovasi keahlian. Tujuan bisnis yang ingin dicapai melalui inovasi adalah menciptakan nilai tamabah pada suatu produk,misalnya shampoo 2 in 1.
c. Physical and financial resources
Physical and financial resources perusahaan memiliki tujuan penguasaan terhadap sumber dayafisik dan keuangan untuk mengembangkan perusahaan menjadi semakin besar dansemakin menguntungkan.
d. Manager performance and development
Manager merupakan orang yang secara operasional bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan organisasi. Untuk dapat mengelola perusahaan dengan baik, manager perlu memiliki berbagai kemampuan dan keahlianyang sesuai dengan profesinya. Maka diperlukan peningkatan kinerja dan pengembangan kemampuan manager melalui serangkaian kegiatan kompensasi yang menarik dan program.
e. Worker Performance and Attitude
Untuk kepentingan jangka panjang, maka sikap para karyawanterhadap perusahaan dan pekerjaan perlu diperhatikan agar dapat bekerja dengan baik
f. Public Responsibility
Bisnis harus memiliki tanggung jawab sosial seperti memajukan kesejahteraan masyarakat, mencegah terjadinya polusi dan menciptakan lapangan kerja.
4. Prinsip-Prinsip dalam Berbisnis
Individu atau sekelompok orang yang berbisnis tentu memiliki prinsip-prinsip tertentu dalam menjalankan bisnisnya. Prinsip-prinsip yang mereka pegang dan laksanakan disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai. Prinsip-prinsip yang harus dimiliki oleh pembisnis antaralain:
a. Identifikasi peluang bisnis sistem bersikap adil terhadap para pekerja dan tidak berprasangka buruk sebelum terbukti.
b. Menyediakan waktu cukup untuk memeriksa segala pemasukan dan pengeluaran .
c. Hati-hati dalam menyepakati setiap perjanjian tertulis agar tidak perlu terjadi planggaran dikemudian hari.
d. Bertanggung jawab.
e. Bersikap tenang dan percaya diri bahkan dalam masa-masa sulit.
f. Kontrol pengendalian yang baik dalam menjalankan usaha.
g. Lebih baik memaksimalkan penghasilan daripada mengurangi pengurangan yang sebenarnya wajib dikeluarkan.
h. Memberi utang pada pihak lain boleh tapi harus hati-hati dan teliti.
i. Harus tegas dalam memimpin dan mengambil keputusan , jangan ragu-ragu.
j. Jangan menyiakan-nyiakan kesempatan dengan menunda-nunda pekerjaan.
k. Ramah dan sabar menghadapi orang lain.
l. Berhemat dalam pengeluaran, dengan menyingkirkan hal-hal yang tidak perlu.
m. Harus rajin dan tekun.
5. Jenis-Jenis Bisnis
Terdapat beberapa jenis-jenis bisnis antaralain:
a. Monopsoni
Monopsoni, adalah keadaan dimana satu pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan atau jasa dalam suatu pasar komoditas. Kondisi Monopsoni sering terjadi didaerah-daerah Perkebunan dan industri hewan potong (ayam), sehingga posisi tawar menawar dalam harga bagi petani adalah nonsen. Perlu diteliti lebih jauh dampak fenomena ini, apakah ada faktor-faktor lain yang menyebabkan Monopsoni sehingga tingkat kesejahteraan petani berpengaruh.
Contohnya : hanya ada satu perusahaan yang menangani kereta api di Indonesia yaitu, PT.KAI
b. Monopoli
Monopoli (dari bahasa Yunani: monos, satu + polein, menjual) adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai “monopolis”.
Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat menaikan atau mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi; semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun demikian, penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau berusaha mencari atau membuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut atau lebih buruk lagi mencarinya di pasar gelap.
b. Oligopoli
Oligopoli adalah adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas.
Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas.
d. Oligopsoni
Oligopsoni adalah keadaan dimana dua atau lebih pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan atau jasa dalam suatu pasar komoditas.
6. Ide Bisnis
Ide-ide dalam dunia bisnis yang diciptakan individu atau sekelompok berasal dari:
a. Pengalaman terdahulu
b. Hobi dan minat pribadi
c. Kesempatan dan peluang
d. Saran orang lain
e. Pendidikan
f. Teman dan saudara
g. Bisnis belajar
Dan lain-lain
Dapat diketahui bahwa dengan demikian, ide bisnis dapat muncul dari berbagai aspek kehidupan manusia, banyak hal yang dapat dijadikannya motivasi dan inspirasi untuk berbisnis dan mengembangkan bisnisnya. Ide-ide yang muncul didominasi oleh belajar dari pengalaman, karena semakin banyak dan lama seseorang memiliki pengalaman-pengalaman dalam bidang bisnis, semakin membuat orang tersebut mengerti dan mahir dalam berbisnis. Karena secara tidak disadari dengan berbiasa bebisnis orang tersebut telat terlatih dan terbiasa sehingga ide-ide pun mudah bermunculan, pikirannya pun dengan mudah akan menghasilkan ide-ide baru.
 Secara garis besar, kegiatan bisnis dapat dikelompokkan atas lima bidang usaha, yaitu sebagai berikut:
a. Bidang Industri ( Industry )
Bidang industri yaitu kegiatan memproduksi atau menghasilkan barang-barang yang nilainya lebih berguna dari asalnya. Contohnya : Industri otomotif, perhutanan, perkebunan, pertambangan dan penggalian.
b. Bidang perdagangan ( commerce )
Bidang perdagangan yaitu keseluruhan kegiatan jual beli yang dilakukan oleh orang-orang dan badan-badan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri ataupun anranegara. Contohnya : distributor, agen, makelar, peritel besar, dan peritel kecil.
c. Bidang jasa ( service )
Bidang jasa yaitu kegiatan yang menyediakan jasa-jasa yang dilakukan baik oleh orang maupun badan. Contohnya : jasa perhotelan, konsultan, asuransi, pariwisata, dan pengacara.
d. Bidang agraris
Yaitu kegiatan memproduksi hasil pertanian.
e. Bidang ekstraktif
Yaitu kegiatan memproduksi hasil pertambangan.
Sumber :  http://ilerning.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar