Manusia dalam hidupnya
tidak lepas dari kebutuhan. Kebutuhan manusia tidak terbatas padahal alat
pemenuhannya terbatas. Manusia tidak akan ada puasnya, sebagaimana disebutkan
manusia sebagaia makhluk ekonomi itu tidak akan memiliki rasa puas. Satu
keinginana telah terpenuhi , maka keinginan lainnya akan bermunculan dan
manusia akan berusaha mendapatkannya untuk memenuhi kebutuhannya tersebut.
Terdapat beberapa tingkatan kebutuhan manusia, dari kebutuhan primer, sekunder
hingga tersier. Kebutuhan primer merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi
manusia saat itu juga.
Sedangkan kebutuhan
sekunder dan tersier merupakan kebutuhan pelengkapnya. Manusia memiliki
kewajiban untuk memenuhi kebutuhan primernya untuk bertahan hidup, tanpa adanya
pemenuhan kebutuhan primer manusia tidak akan mampu bertahan hidup, contoh
kebutuhan primer antaralain makanan, sandang dan papan . Dalam berbisnis, tidak
semua orang melakukan dengan seenaknya, tentu terdapat etika-etika tertentu
yang mengikatnya dan menuntunnya. Etika etika ini akan menyertai kita dalam
berbisnis dengan baik. Maka dari itu kita perlu mempelajarinya dan
mengamalkannya dalam kehidupan berbissis kita sehari-hari. Etika dalam
berbisnis ini sangat mempengaruhi prospek kita kedepannya. Semakin jauh bisnis
yang kita lakukan semakin besar pula etika yang harus kita pegang atau kita
miliki. Karena etika inipun menyangkut kenyamanan kita dalam berbisnis (bagi
partner kita atau rekan bisnis kita dan bagi diri kita sendiri). Untuk
mengetahui lebih dalam bisnis dan etika bisnis, tulisan ini bermaksud akan
menguraikan penjelasan mengenai dunia dan penjelasan bisnis serta etika dalam
berbisnis.
1.
Pengertian Bisnis
Dalam ilmu ekonomi,
bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen
atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari
bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam
konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk
mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. Secara
etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk
melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata “bisnis” sendiri
memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya-penggunaan singular kata bisnis
dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan
ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan.
2.
Aspek-Aspek Bisnis
Terdapat aspek-aspek
tertentu dalam dunia bisnis, antara lain:
a. Kegiatan individu
atau kelompok
b. Penciptaan nilai
c. Penciptaan barang
dan jasa
d. Keuntungan melalui
transaksi
Elemen dari sebuah bisnis yaitu:
a. Capital (Uang)
Untuk memulai sebuah
bisnis, pasti dibutuhkan modal. Modal yang paling utama adalah uang. Untuk
membeli peralatan, untuk penggajian, bahkan keuntungan yang nyata diperoleh
adalah uang. Maka dari itu kita harus pintar pntar dalam melihat atau mencari
peluang yang akan menghasilkan uang.
b. Materials
(Bahan-Bahan)
Disini, setelah modal
tercukupi maka memulai untuk menentukan bahan-bahan yang akan dipakai. Yang
merupakan faktor produksi yang nantinya diolah untuk menghasilkan barang dan
jasa yang dibutuhkan konsumen
c. SDM(Sumber Daya
Manusia)
Disini sangat
dibutuhkan kualitas tinggi dan kompetitif
d. Managment Skill
(Keterampilan manajemen)
Sesuai dengan prosedur
dan tata kerja manajemen
3.
Tujuan Bisnis
Tujuan bisnis merupakan
hasil akhir yang ingin dicapai oleh para pelaku bisnis dari bisnis yang mereka
lakukan dan merupakan cerminan dari berbagai hasil yang diharapkan dapat
dilakukan oleh bagian-bagian organisasi perusahaan (produksi, pemasaran,
personalia, dll) yang akan menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Dengan
demikian, tujuan bisnis antaralain:
a. Profit (keuntungan)
b. Growth (pertumbuhan)
c. Continuity
(berkesinambungan)
d. Stability
(stabilitas)
e. Public Service
(pelayanan umum)
f. Will Fare
(sejahtera)
Orientasi
Bisnis ada 2:
a. Profit (mencari
keuntungan)
Dalam berbisnis orang
mana yang tidak ingin untung, semua orangpasti ingin mendapatkan keuntungan
sebesar-besarnya. Maka dari itu dalam berbisinis mereka akan melakukan apapun
yang terbaik untuk mendapatkan keuntungan dari bisnisnya tersebut.
b. Nonprofit (tidak
mencari keuntungan)
Dalam jangka panjang,
tujuan yang ingin dicapai tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumen, namun
terdapat banyak hal yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam bisnisnya,
diantaranya:
a. Market standing
Marketing standing
yaitu penguasan pasar yang akan menjadi jaminan bagi perusahaan untuk
memperoleh pendapatan penjualan dan profit dalam jangka panjang.
b. Innovation
Innovation yaitu
inovasi dalam produk (barang atau jasa) serta inovasi keahlian. Tujuan bisnis
yang ingin dicapai melalui inovasi adalah menciptakan nilai tamabah pada suatu
produk,misalnya shampoo 2 in 1.
c. Physical and
financial resources
Physical and financial
resources perusahaan memiliki tujuan penguasaan terhadap sumber dayafisik dan
keuangan untuk mengembangkan perusahaan menjadi semakin besar dansemakin
menguntungkan.
d. Manager performance
and development
Manager merupakan orang
yang secara operasional bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan
organisasi. Untuk dapat mengelola perusahaan dengan baik, manager perlu
memiliki berbagai kemampuan dan keahlianyang sesuai dengan profesinya. Maka
diperlukan peningkatan kinerja dan pengembangan kemampuan manager melalui
serangkaian kegiatan kompensasi yang menarik dan program.
e. Worker Performance
and Attitude
Untuk kepentingan
jangka panjang, maka sikap para karyawanterhadap perusahaan dan pekerjaan perlu
diperhatikan agar dapat bekerja dengan baik
f. Public
Responsibility
Bisnis harus memiliki
tanggung jawab sosial seperti memajukan kesejahteraan masyarakat, mencegah
terjadinya polusi dan menciptakan lapangan kerja.
4.
Prinsip-Prinsip dalam Berbisnis
Individu atau
sekelompok orang yang berbisnis tentu memiliki prinsip-prinsip tertentu dalam
menjalankan bisnisnya. Prinsip-prinsip yang mereka pegang dan laksanakan
disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai. Prinsip-prinsip yang harus
dimiliki oleh pembisnis antaralain:
a. Identifikasi peluang
bisnis sistem bersikap adil terhadap para pekerja dan tidak berprasangka buruk
sebelum terbukti.
b. Menyediakan waktu
cukup untuk memeriksa segala pemasukan dan pengeluaran .
c. Hati-hati dalam
menyepakati setiap perjanjian tertulis agar tidak perlu terjadi planggaran
dikemudian hari.
d. Bertanggung jawab.
e. Bersikap tenang dan
percaya diri bahkan dalam masa-masa sulit.
f. Kontrol pengendalian
yang baik dalam menjalankan usaha.
g. Lebih baik
memaksimalkan penghasilan daripada mengurangi pengurangan yang sebenarnya wajib
dikeluarkan.
h. Memberi utang pada
pihak lain boleh tapi harus hati-hati dan teliti.
i. Harus tegas dalam
memimpin dan mengambil keputusan , jangan ragu-ragu.
j. Jangan
menyiakan-nyiakan kesempatan dengan menunda-nunda pekerjaan.
k. Ramah dan sabar
menghadapi orang lain.
l. Berhemat dalam
pengeluaran, dengan menyingkirkan hal-hal yang tidak perlu.
m. Harus rajin dan
tekun.
5.
Jenis-Jenis Bisnis
Terdapat beberapa
jenis-jenis bisnis antaralain:
a. Monopsoni
Monopsoni, adalah
keadaan dimana satu pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi
pembeli tunggal atas barang dan atau jasa dalam suatu pasar komoditas. Kondisi
Monopsoni sering terjadi didaerah-daerah Perkebunan dan industri hewan potong
(ayam), sehingga posisi tawar menawar dalam harga bagi petani adalah nonsen.
Perlu diteliti lebih jauh dampak fenomena ini, apakah ada faktor-faktor lain
yang menyebabkan Monopsoni sehingga tingkat kesejahteraan petani berpengaruh.
Contohnya : hanya ada
satu perusahaan yang menangani kereta api di Indonesia yaitu, PT.KAI
b. Monopoli
Monopoli (dari bahasa
Yunani: monos, satu + polein, menjual) adalah suatu bentuk pasar di mana hanya
terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah
seorang penjual atau sering disebut sebagai “monopolis”.
Sebagai penentu harga
(price-maker), seorang monopolis dapat menaikan atau mengurangi harga dengan
cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi; semakin sedikit barang yang
diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya.
Walaupun demikian, penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan
harga. Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian
atau berusaha mencari atau membuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut
atau lebih buruk lagi mencarinya di pasar gelap.
b. Oligopoli
Oligopoli adalah adalah
pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan.
Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.
Dalam pasar oligopoli,
setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan
permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari
tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan
produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk
menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Praktek oligopoli
umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan
potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan melakukan
oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat
maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas.
Struktur pasar
oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital
intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri
kertas.
d. Oligopsoni
Oligopsoni adalah
keadaan dimana dua atau lebih pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau
menjadi pembeli tunggal atas barang dan atau jasa dalam suatu pasar komoditas.
6.
Ide Bisnis
Ide-ide dalam dunia
bisnis yang diciptakan individu atau sekelompok berasal dari:
a. Pengalaman terdahulu
b. Hobi dan minat
pribadi
c. Kesempatan dan
peluang
d. Saran orang lain
e. Pendidikan
f. Teman dan saudara
g. Bisnis belajar
Dan lain-lain
Dapat diketahui bahwa
dengan demikian, ide bisnis dapat muncul dari berbagai aspek kehidupan manusia,
banyak hal yang dapat dijadikannya motivasi dan inspirasi untuk berbisnis dan
mengembangkan bisnisnya. Ide-ide yang muncul didominasi oleh belajar dari
pengalaman, karena semakin banyak dan lama seseorang memiliki
pengalaman-pengalaman dalam bidang bisnis, semakin membuat orang tersebut
mengerti dan mahir dalam berbisnis. Karena secara tidak disadari dengan
berbiasa bebisnis orang tersebut telat terlatih dan terbiasa sehingga ide-ide
pun mudah bermunculan, pikirannya pun dengan mudah akan menghasilkan ide-ide
baru.
Secara garis besar, kegiatan bisnis dapat
dikelompokkan atas lima bidang usaha, yaitu sebagai berikut:
a. Bidang Industri (
Industry )
Bidang industri yaitu
kegiatan memproduksi atau menghasilkan barang-barang yang nilainya lebih
berguna dari asalnya. Contohnya : Industri otomotif, perhutanan, perkebunan,
pertambangan dan penggalian.
b. Bidang perdagangan (
commerce )
Bidang perdagangan
yaitu keseluruhan kegiatan jual beli yang dilakukan oleh orang-orang dan
badan-badan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri ataupun anranegara.
Contohnya : distributor, agen, makelar, peritel besar, dan peritel kecil.
c. Bidang jasa (
service )
Bidang jasa yaitu
kegiatan yang menyediakan jasa-jasa yang dilakukan baik oleh orang maupun
badan. Contohnya : jasa perhotelan, konsultan, asuransi, pariwisata, dan
pengacara.
d. Bidang agraris
Yaitu kegiatan
memproduksi hasil pertanian.
e. Bidang ekstraktif
Yaitu kegiatan
memproduksi hasil pertambangan.
Sumber : http://ilerning.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar